Rabu, 26 Mei 2010

Pemuridan Dalam Gereja Lokal Yang Menjangkau Dunia

PEMURIDAN DALAM GEREJA LOKAL YANG AKAN MENJANGKAU DUNIA

BARTI MENJADI MURID

Penginjil terkenal dari Amerika, Billi Graham berkata,“Keselamatan diberikan dengan cuma-cuma, tetapi pemuridan meminta agar kita mengorbankan segala sesuatu yang kita miliki.” MURID adalah kata yang disukai Kristus, yang dipakai-Nya bagi mereka yang hidupnya sangat erat dengan-Nya. Kata Yunani untuk murid, Mathetes, dipergunakan 269 kali dalam kitab-kitab Injil dan Kisah Para Rasul. Kata itu berarti orang “yang diajar” atau “dilatih”. Dalam Injil Yohanes, Yesus mendefinisikan kata murid dalam tiga cara:

· Seorang murid adalah seorang Kristen yang tanpa putus-putusnya terlibat dalam firman Allah.

“Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, ‘Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku” (Yohanes 8:31).Alkitab adalah buku pedoman yang dapat dipercayai bagi kehidupan sehari-hari.

· Seorang murid ialah orang yang menyerahkan nyawanya untuk orang lain.

“Aku memberikan peritah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jika kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:34-35). Tetapi kasih macam apa ini? Yohanes 15:13, “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Orang dapat melihat Kristus dalam kehidupan kita hanya apabila mereka melihat bahwa kita saling mengasihi.

Akan tetapi, kasih ini tidak lazim. Dengan “menyerahkan nyawa kita untuk orang lain,” kita mati bagi beberapa hal. Kita menyerahkan hak-hak tertentu. Kita mungkin harus mengorbankan uang, waktu, dan harta milik agar supaya dapat mengasihi orang lain dengan lebih baik. Hal ini mungkin terjadi dalam gereja-gereja kita sekarang ini karena “Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus” (Roma 5:5).

· Seorang murid ialah orang yang setiap hari tetap bersekutu dengan Kristus sehingga menghasilkan buah.

Yesus berkata,”Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuah apa-apa.” (Yohanes 15:4-5). Lebih lanjut dibicarakan dalam Yohanes 15:8,”Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.

Jadi, murid-murid Kristus adalah mereka yang berbuah sebagai hasil karena selalu bersekutu dengan Dia. Apabila seorang Kristen penuh dengan Kristus, orang lain akan melihat dia dan mendengar tentang dia dan kemudian dilahirkan kembali oleh Roh ke dalam kerajaan Allah. Demikianlah, orang percaya baru adalah buah seorang murid yang benar. Dengan duduk diam saja, orang dapat mempunyai buah Roh dalam batinnya, tetapi Yesus memerintahkan agar kita juga “Pergi dan menghasilkan buah!.”

Dari penjelasan Moore tersebut boleh disimpulkan bahwa pengertian dari “murid” berhubungan dengan “pemuridan” itu sudah pasti merupakan suatu proses dari “pengandaan murid” itu sendiri.

Sedangkan yang menjadi tantangan pemuridan adalah menjangkau dunia, sehingga bisa dikatakan bahwa panggilan pemuridan adalah proses pemuridan atau penggandaan murid yang akan menjangkau dunia.

Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karea itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” (Matius 9:37-38). Dunia ini sangat memerlukan pekerja-pekerja (murid-murid), wanita aupun pria yang tinggal di dalam Kristus, mentaati serta menerapkan firman Allah dalam hidupnya setiap hari, menginjil secara efektif kepada orang yang terhilang, dan menjangkau dalam kasih Kristus saudara dan saudari dalam gereja. Dengan demikian kita dapat menjangkau dunia, lading tuaian yang luas dan masak! Jelas ini akan menjadi bagian saudara dalam melaksanakan Amanat Agung Kristus, yaitu pergi ke seluruh dunia dan menjadikan semua bangsa murid Tuhan (Matius 28:18-20).

Hal ini dapat dilakukan setiap orang di mana saja, tetapi tempat terbaik untuk memulainya adalah dalam gereja lokal.

MENGAPA DALAM GEREJA LOKAL ?

Gereja merupakan komunitas dari orang-orang yang telah dipanggil keluar dari dunia (1 Petrus 2:5,9) untuk suatu maksud yang mulia. Karya penyelamatan Kristus kepada orang percaya kemudian menerima panggilan Tuhan untuk terhisab dalam gereja lokal. Dalam gereja lokal ini, orang percaya mendapatkan wadah dalam pemenuhan bukan hanya kebutuhan mereka secara holistic tetapi juga menjadi wadah dimana mereka dimuridkan. Jelas, bahwa perintah untuk pergi memberitakan Injil harus dibarengi kesadaran bahwa orang-orang yang menerima berita Injil harus dimuridkan. Dalam skema berikut ini, Marlin Nelson menolong kita untuk melihat tujuan dari Amanat Agung Kristus (Matius 28:18-20) tersebut (Marlin L.Nelson, Principles of Church Growth, (Seoul: Seoul Bible College Press, 1991), hlm.60)

Baptize

GO MAKE DISCIPLES

Teach

Di sini kita melihat bahwa perintah pergi dibarengi membaptis dan mengajar yang muarana adalah memuridkan atau menjadikan petobat baru menjadi murid Kristus.

Adapun satu fungsi lagi dari pembinaan atau pemuridan dalam gereja lokal disebutkan dalam Efesus 4:13 yaitu, “sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.” Artinya, fungsi pembinaan bukan hanya untuk menghadapi pengajaran sesat tetapi juga untuk mendewasakan jemaat seperti Kristus. Dengan demikian tepatlah seperti yang dikatakan oleh Bruce P.Power bahwa tujuan dari pelayanan pembinaan dalam gereja adalah, “to develop within persons an understanding of, commitment to, and ability to practice Christian teachings” (untuk mengembangkan dalam diri seseorang pemahaman, komitmen dan kemampuan untuk mempraktekkan iman Kristen) (Bruce P.Power,”Educational Ministry of the Church,” in Bruce P.Power ed., Christian Education Handbook A Revised and Completely Updated Edition. (Nashville,TN: Broadman & Holman Publishers, 1996), hlm.6).

Senin, 24 Mei 2010

Welcome to "Pelita Kehidupan" !

Kami bergembira berjumpa dengan Anda di blog ini.


Blog "Pelita Kehidupan" merupakan sarana untuk saling memberkati dan saling membangun iman melalui sharing tentang wawasan, pengetahuan Firman Tuhan dan pengalaman rohani bagi setiap pembaca agar tercipta komunikasi dan hubungan yang erat penuh kasih dan kesatuan dalam keluarga Tuhan.

Oleh karenanya, semua tulisan, photo, artikel, dll dalam blog ini melalui seleksi dari penulis dan editor agar dapat diterima dengan baik oleh setiap pembacanya.

Kami mengharapkan input berupa artikel, kesaksian, photo, dll yang bisa dibagikan kepada sesama anggota Keluarga Tuhan dan input bisa dikirimkan via emai:pelitakehidupan@gmail.com.

Kiranya blog ini akan menjadi berkat bagi Anda!

Salam kasih,

Team Redaksi Blog "Pelita Kehidupan"